Trend Hijab Syar’i: Busana yang Kamu Perlukan Untuk Berhijab Syar’i
Trend hijab masih terlihat geliatnya di
Indonesia yang ditandai dengan semakin banyaknya produsen hijab, pelaku
industri fashion hijab, dan wanita yang memutuskan untuk berhijab. Kalau
kita lihat lima tahun ke belakang, trend hijab dihiasi dengan fashion hijab
yang menggebrak pandangan umum bahwa busana hijab merupakan hal yang
monoton dan membosankan. Fashion tersebut bisa dilihat dari cara padu
padan busana yang tabrak warna, tabrak motif, dan memainkan berbagai
model kerudung untuk tampil menarik. Mungkin Ladies yang juga seorang
hijaber pernah merasakan pengalaman melihat berbagai macam tutorial
hijab untuk mendapatkan model kerudung yang bervariasi berikut dengan
banyaknya peniti serta jarum pentul untuk membentuknya.
Tapi ternyata setahun belakangan ini
trend hijab di Indonesia sudah ada perubahan. Para hijaber semakin
mengerti akan hakikat berjilbab sehingga membuat mereka terdorong untuk
mengenakan busana yang lebih sederhana, santun, dan syar’i. Sekarang
banyak muslimah yang lebih memilih untuk berbusana simpel tanpa repot
memikirkan fashion tentang bagaimana harus padu padan busana dan
membentuk kerudung melalui berbagai tutorial. Meski kini busana hijab
sudah semakin sederhana dan syar’i, tapi dengan penambahan aksen serta
warna tertentu, trend hijab syar’i ini tidak monoton dan tetap menarik
untuk diikuti sebagai sesuatu hal yang sangat positif.
Kita bisa melihat beberapa artis
Indonesia seperti Lyra Virna, Oki Setiana Dewi, Sarah Vee, dan Yulia
Rahman sudah menerapkan hijab syar’i dan bahkan menjadi trendsetter
hijab syar’i di kalangan kaum hawa. Tidaklah salah mengapa hijab dengan
ciri khas sederhana dan lebar menutup aurat ini berkembang menjadi
sebuah trend. Bahkan menurut ikon hijabers Indonesia, Dian Pelangi,
sekarang perempuan lebih suka busana yang nyaman dan simpel.
Hijab syar’i memang merupakan busana
yang dituntunkan bagi para muslimah. Esensinya sangatlah wajib dan
penting sehingga jika tidak mengikuti busana yang syar’i maka akan
terasa sangat kurang. Tahukah Ladies bahwa hijab syar’i justru
membuatmu jadi semakin cantik dan anggun? Kamu tidak perlu repot bergaya
dengan kiblat fashion, yang kamu perlukan hanyalah busana yang menutup
tubuh dengan sempurna. Yang tidak kalah penting dari hijab syar’i adalah
kemudahan ketika hendak shalat, yaitu saat berwudhu.
Bagi Ladies yang tergerak hatinya untuk
mencoba trend hijab syar’i ini, berikut hal yang harus kamu kenakan
untuk mendapatkan tampilan hijab sesuai syariat.
Gamis, Abaya, Kaftan
Ketiga jenis busana ini masih banyak
diminati oleh para hijaber karena modelnya yang simpel, lebar tidak
membentuk tubuh, dan bervariasi modelnya. Meski model ketiga jenis
pakaian ini sederhana, namun dengan penambahan detail serta aksen yang
beragam, baju seri gamis ini masih tetap menarik dan tidak monoton.
Contohnya adalah dengan penggunaan motif bahan yang bervariasi mulai
dari polkadot hingga floral dan penambahan aksen renda, payet, maupun
mutiara yang membuat gamis, abaya, serta kaftan tetap jadi busana
favorit para muslimah.
Pada dasarnya model gamis, abaya, dan
kaftan tidak jauh berbeda, ketiga jenis busana ini sama-sama panjang dan
longgar menutup tubuh. Model gamis biasanya berbentuk semacam dress
panjang yang longgar. Sementara abaya adalah sepotong pakaian panjang
yang bisa dipakai di luar atau di atas pakaian lain. Model abaya juga
seperti dress longgar dan beberapa lainnya seperti jubah panjang. Kaftan
sendiri juga modelnya mirip dress hanya saja bentuknya seperti hurup T,
lebar di bagian pundak dan lengan dan mengerucut di bagian kaki dimana
biasanya di bagian pinggang ke perut sering ada penambahan aksen seperti
batu-batuan dan manik-manik. Lengan kaftan sangat lebar dan longgar
sehingga kalau kamu mau pakai kaftan, sebaiknya pakai baju dalaman
lengan panjang. Kaftan sempat menjadi trend ketika Syahrini sering
mengenakannya.
Rok
Salah satu ciri busana muslimah yang
syar’i adalah penggunaan rok. Itulah yang membedakan dengan hijab gaul
pada fashion hijab dimana hijaber masih tetap bisa memakai celana
panjang ketika berbusana. Ketika kamu ingin tampil syar’i, kamu tidak
boleh pakai celana karena jenis busana ini dipercaya masih membentuk
tubuh. Maka dari itu rok adalah hal wajib yang kamu pakai untuk tampil
anggun dan syar’i tanpa perlu memperlihatkan lekuk tubuhmu.
Karena pakai rok, untuk busana atasannya
kamu bisa pilih yang sesuai dengan rok ataupun kerudung yang kamu
gunakan. Tapi pastikan baju atasan yang kamu kenakan tidak ketat atau
menonjolkan bentuk tubuh. Model pakaiannya juga bisa kamu pilih sesuai
keinginan dan bentuk tubuhmu seperti blouse, kardigan, blazer, atau
busana model lainnya.
Khimar Panjang dan Lebar
Khimar
adalah kerudung atau sehelai kain panjang yang menutup kepala sampai ke
dada. Hal penting yang harus kamu perhatikan jika ingin tampil syar’i
adalah panjang kerudungmu pastikan panjang dan lebar hingga menutup
dada. Jenis kerudung yang kamu pakai tidak harus khimar kok Ladies.
Kamu masih bisa pakai jilbab jenis lain seperti bergo, shawl, pashmina,
dan lain sebagainya asalkan itu masih menutup dada. Jadi kalau dulu kamu
suka bereksperimen dengan berbagai tutorial hijab yang menggunakan
shawl atau pashmina untuk membentuk jilbab yang modis, kamu masih bisa
pakai shawl dan pashmina tersebut menjadi kerudung lebar dan menutup
dada.
Kaos Kaki
Jika tubuh telah tertutup sempurna mulai
dari kerudung hingga baju, ada satu hal lagi yang tidak boleh kamu
lupakan ya Ladies, yaitu kaos kaki. Boleh dibilang kaos kaki adalah hal
wajib yang harus kamu kenakan ketika keluar rumah. Kaki merupakan aurat
yang harus dilindungi dan ditutupi. Maka dari itulah, penggunaan kaos
kaki menjadi sebuah keharusan yang tidak boleh kamu tinggalkan jika kamu
tampil syar’i.
Nah itulah Ladies beberapa jenis busana
yang wajib kamu pakai untuk berhijab syar’i. Diharapkan hijab syar’i
tidak berakhir hanya sebagai sebuah trend yang bisa menghilang begitu
saja dimakan waktu. Karena hijab syar’i adalah sebuah kewajiban bagi
para muslimah, maka ada baiknya pemakaian jilbab yang sesuai syariat ini
diaplikasikan selamanya.
sumber